Apakah Manfaat Pupuk Abu Janjang Kelapa Sawit / Abu Tandan Sawit di Malaysia ?
Abu Janjang (Abu Tandan Kelapa Sawit) adalah hasil pengabuan secara perlahan-lahan dari janjangan kosong di dalam incinerator. Produksi abu janjangan adalah sekitar 0.5% dari Tandan Buah Segar (TBS). Abu janjangan (Abu Tandan Kosong Kelapa Sawit) kandunganhara Kalium (K) yang tinggi dan dapat dipakai sebagai pengganti pupuk MOP. Satu kilo gram abu janjang setara dengan 0.6 kg MOP.
Telah dilakukan penelitian pemanfaatan abu janjang dari limbah pabrik kelapa sawit sebagai sumber unsur kalium untuk tanaman padi. Abu janjangan mengandung sebesar 18,48% K2O, 3,51% Mg, 2,40% Ca, dan 1,95% P2O5. Berdasarkan kandungan unsur hara K, pemberian 325 kg/ha abu janjang setara dengan pemberian 100 kg/ha pupuk KCl. Percobaan lapangan dilakukan di Ciparay, pada ketinggian tempat 672 m di atas permukaan laut, dari bulan Oktober 1998 sampai bulan Maret 1999.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tujuh perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari abu janjang dengan dosis 81,25; 162,50; 243,75; 325, dan 406,25 kg/ha, pupuk KCl pada dosis 100 kg/ha, dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian abu janjang pada dosis 406,25 kg/ha memberikan hasil tertinggi terhadap produksi, komponen produksi (jumlah malai/rumpun, jumlah butir/malai, dan berat 1000 butir (gabah bernas), kandungan K pada tanaman dan berat kering tanaman. Pada percobaan yang dilakukan pemberian abu janjang pada dosis 325 kg/ha dapat menggantikan pupuk anorganik KCl 100 kg/ha KCl.
Hasil penelitian ini memberikan manfaat terhadap produksi tanaman padi dan menjaga lingkungan. Efektivitas pengelolaan abu janjang sebagai sumber pupuk kalium ini perlu didukung oleh kebijakan-kebijakan pemerintah.
Manfaat Abu Janjang (Abu Tandan Kelapa Sawit)
Aplikasi abu janjangan bertujuan untuk menggantikan pupuk MOP dan sebagai bahan pengapuran untuk menaikkan pH tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan dengan abu janjang di tanah gambut lebih efektif dibanding dengan pemupukan MOP.
Sifat – Sifat Abu Janjang (Abu Tandan Kelapa Sawit)
Abu janjang memiliki beberapa sifat, antara lain sebagai berikut.
– Sangat alkalis (pH = 12).
– Sangat higroskopis (mudah menyerap uap air dari udara).
– Mengiritasi tangan karyawan (menyebabkan gatal-gatal dan memperparah luka).
– Hara yang terkandung di dalamnya amat mudah larut di dalam air.
Karena sifat-sifat abu janjangan tersebut, maka abu janjangan harus cepat diaplikasikan (tidak boleh disimpan lama), penyimpanannya harus baik (dalam kantong plastik, tidak langsung dalam karung goni) dan selalu diperlakukan dengan hati-hati.
Aplikasi abu janjangan diprioritaskan untuk areal gambut/tanah masam. Pada tanah gambut, selain pada TM abu janjangan juga diberikan pada TBM tahun ke-2 dan ke-3. Pada tanah mineral, abu janjangan hanya diberikan pada TM.
Untuk tanah gambut dan tanah masam acid-sulphate, abu janjangan diberikan tiap tahun. Untuk daerah tanah masam bukan acid-sulphate (pH 4-5), abu janjangan hanya diberikan sekali saja dalam 6 bulan.
Tandan kosong kelapa sawit sebagai limbah padat dapat dibakar dan menghasilkan abu tandan. Abu tersebut ternyata mengandung 30 – 40% K2O, 7% P2O5, 9% CaO dan 3% MgO. Selain itu juga mengandung unsur hara mikro yaitu 1.200 ppm Fe, 1.000 ppm Mn, 400 ppm Zn, dan 100 ppm Cu.
Sebagai Gambaran Umum bahwa pabrik yang mengolah kelapa sawit dengan 1.200 ton TBS/hari akan menghasilkan abu tandan sebesar 10.8% atau sekitar 129.6 ton abu/hari, setara dengan 5.8 ton KCL, 2.2 ton Kiserite dan 0.7 ton TSP. dengan penambahan polimer tertentu pada abu tandan dapat dibuat pupuk butiran berkadar K2O 30 – 38% dengan pH 8 – 9.
Kelangkaan pupuk KCL yang kerap kali dihadapi oleh perkebunan dapat diatasi dengan menggantinya menggunakan abu tandan. Biaya produksinya pun lebih rendah dibandingkan dengan harga pupuk KCL.
abu janjangan kelapa sawit malaysia abu tandan kosong kelapa sawit baja abu tandan kelapa sawit baja organik pupuk pupuk organik pupuk organik kelapa sawit